Selasa, Oktober 21, 2025
  • Tentang Kami
  • Pedoman Penulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Kaltara
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Pemerintahan
  • Parlementer
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ragam
    • Teknologi
    • Pendidikan
    • Sport
    • Kuliner
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • Advetorial
    • Nasional
    • Internasional
    • Investigasi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Kaltara
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Pemerintahan
  • Parlementer
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ragam
    • Teknologi
    • Pendidikan
    • Sport
    • Kuliner
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • Advetorial
    • Nasional
    • Internasional
    • Investigasi
  • Opini
No Result
View All Result
PRESS
No Result
View All Result
Home Malinau

KLHK Tegaskan Komitmen di Malinau, Jika Masyarakat Adat Akan Jadi Prioritas

Redaksi by Redaksi
21 Oktober 2025
in Malinau
Share on FacebookShare on Twitter

IBMNews.com, Malinau – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan komitmennya untuk menempatkan masyarakat adat sebagai prioritas utama dalam penyelesaian konflik dan tumpang tindih lahan di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Penegasan ini disampaikan Tenaga Ahli Menteri Kehutanan, Michael Gorbachev Dom, yang memimpin Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penetapan Status Hutan Adat di Malinau. Ia memastikan bahwa proses verifikasi terhadap 10 usulan hutan adat di wilayah tersebut akan berorientasi pada kepentingan masyarakat.

“Arahan Menteri (Raja Juli Antoni) jelas, kita akan percepat penetapan 1,4 juta hektare hutan adat selama lima tahun. Malinau menjadi prioritas karena cakupannya besar,” ujar Michael Gorbachev di Kantor Bupati Malinau.

Gorbachev menegaskan, kedatangan tim Satgas bukan sekadar untuk menenangkan suasana, melainkan untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat.

“Pak Menteri Raja Juli Antoni selalu bilang, keluhan itu bukan untuk diadem-ademin, tapi untuk dicek,” tegasnya, sembari mengenakan topi khas Dayak.

Ia mengakui adanya kompleksitas lapangan, terutama tumpang tindih antara wilayah adat dengan Taman Nasional Kayan Mentarang dan area konsesi. Untuk itu, KLHK tengah menyiapkan sistem “Satu Peta” agar seluruh data antar-direktorat dapat disatukan.

“Teman-teman perhutanan sosial dan pengelola konsesi harus punya satu dashboard yang sama agar petanya bisa dioverlay,” jelasnya.

Menjawab kemungkinan tumpang tindih lahan, Gorbachev mengutip arahan Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Laksmi Wijayanti, yang menegaskan bahwa keberadaan masyarakat akan diutamakan.

“Kalau memang ada masyarakat, maka masyarakat akan didahulukan. Ada juga skema kemitraan konsesi dalam PBPH yang bisa menjadi jalan keluar,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota tim verifikasi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Soeryo Adiwibowo, MS, menyebut bahwa tumpang tindih wilayah merupakan kenyataan yang tak bisa dihindari.

“Itu fakta di lapangan, jadi harus dicari solusi win-win. Tidak ada cara lain,” ujarnya.

Menurutnya, tantangan utama justru bukan saat memverifikasi di lapangan, melainkan ketika berhadapan dengan pihak-pihak lain di luar masyarakat.

“Tugas terberat adalah menghadapi aktor lain seperti pengelola taman nasional atau perusahaan. Verifikasi lapangan justru lebih ringan,” katanya.

Dr. Soeryo menambahkan, dalam setiap negosiasi, tim selalu menempatkan akses hidup masyarakat adat sebagai prinsip utama.

“Masyarakat tidak ingin menguasai, mereka hanya butuh ruang hidup dan akses. Nah, konsep akses inilah yang harus dibicarakan bersama,” jelasnya.

Ia juga menuturkan bahwa proses verifikasi di Malinau sangat menguras tenaga, karena melibatkan 10 komunitas adat sekaligus, jumlah yang jauh lebih besar dibanding wilayah lain.

“Biasanya satu tim hanya mendampingi satu komunitas. Di Malinau, kami tangani sepuluh sekaligus,” ujarnya.

Dr. Soeryo bahkan membagikan kisah ringan untuk menggambarkan dedikasi tim di lapangan.

“Ada rekan kami ditegur pimpinannya karena jarang di kantor. Padahal, alasannya sederhana, lebih banyak waktu dihabiskan bersama masyarakat,” katanya sambil tersenyum.

Ia berharap masyarakat Malinau memahami bahwa proses ini memang membutuhkan waktu dan kesabaran.

“Tim turun bukan karena malas ngantor, tapi karena memperjuangkan masyarakat banyak,” pungkasnya.***(IBM02)

Terkait

Previous Post

Hutan Adat yang Terluka: Perusahaan Masuk Tanpa Izin, Masyarakat Lundayeh Minta Negara Hadir

Next Post

Gubernur Resmi Tutup Gelaran Kejuaraan Bulutangkis Piala Kaltara 2025 

Redaksi

Redaksi

Next Post

Gubernur Resmi Tutup Gelaran Kejuaraan Bulutangkis Piala Kaltara 2025 

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Warga Desa Gunawan Gotong Royong Timbun Jalan Berlubang di Jalan Poros Provinsi Sesayap

17 Oktober 2025
Inspektur Inspektorat KTT, Dimas Aditya (Kanan) bersama Sekda KTT Hersonsyah (Kiri)

Pemkab Tana Tidung Tegaskan Transparansi Terkait Temuan BPK Soal Jembatan Sebawang

19 Oktober 2025

Gubernur Usulkan 1.503 Formasi CASN 2024 ke BKN

2 Februari 2024

Solidaritas Tarakan untuk Palestina: Ormas dan Organisasi Islam Bersatu Mengumpulkan Donasi untuk Palestina

19 Oktober 2025

Gubernur Usulkan 1.503 Formasi CASN 2024 ke BKN

8143

6 remaja Tengelam, 4 Selamat,1 orang Hilang, 1 Meninggal

801

Gubernur Suarakan Peran Pemuda Dalam Pembangunan Daerah

524

Effendhi Djuprianto Resmi Tinggalkan Golkar

674

Gubernur Kukuhkan Sindu Senjaya Sebagai Kepala Perwakilan BPKP Kaltara 

21 Oktober 2025

TP-PKK Kaltara Gelar Operasi Katarak Gratis, Wujudkan Masyarakat Sehat dan Sejahtera

21 Oktober 2025

Gubernur Resmi Tutup Gelaran Kejuaraan Bulutangkis Piala Kaltara 2025 

21 Oktober 2025

KLHK Tegaskan Komitmen di Malinau, Jika Masyarakat Adat Akan Jadi Prioritas

21 Oktober 2025

Recent News

Gubernur Kukuhkan Sindu Senjaya Sebagai Kepala Perwakilan BPKP Kaltara 

21 Oktober 2025

TP-PKK Kaltara Gelar Operasi Katarak Gratis, Wujudkan Masyarakat Sehat dan Sejahtera

21 Oktober 2025

Gubernur Resmi Tutup Gelaran Kejuaraan Bulutangkis Piala Kaltara 2025 

21 Oktober 2025

KLHK Tegaskan Komitmen di Malinau, Jika Masyarakat Adat Akan Jadi Prioritas

21 Oktober 2025
 PRESS

© 2025 - Ibmnews.com

  • Tentang Kami
  • Pedoman Penulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer

No Result
View All Result
  • Kaltara
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Pemerintahan
  • Parlementer
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ragam
    • Teknologi
    • Pendidikan
    • Sport
    • Kuliner
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • Advetorial
    • Nasional
    • Internasional
    • Investigasi
  • Opini

© 2025 - Ibmnews.com