IBMNews.com, Tanjung Selor — Proyek lanjutan pemasangan pipa transmisi intake Sungai Kayan menuju Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sungai Buaya dan kawasan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor, dengan nilai kontrak sebesar Rp 12.996.004.760,12, telah diselesaikan tepat waktu. Pemasangan jaringan pipa sepanjang kurang lebih 3.500 meter, termasuk pipa cabang menuju kawasan Gunung Sirian, rampung pada Desember 2024 lalu, lengkap dengan pekerjaan konstruksi penunjang seperti jembatan pipa.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan V Tanjung Selor, Kementerian PUPR, Mustafa, S.T., M.T., menegaskan bahwa pekerjaan tersebut berjalan sesuai rencana dan kontrak yang telah ditetapkan.
“Seluruh konstruksi transmisi, termasuk sambungan pipa dan penyangga, selesai sesuai jadwal. Tidak ada deviasi waktu,” ungkap Mustafa.
Lebih lanjut dijelaskan, setelah jaringan transmisi air baku selesai, pekerjaan akan berlanjut pada pembangunan pintu instalasi dan pengadaan pompa baru di tahun berikutnya. Kondisi pompa eksisting yang merupakan pengadaan tahun 2016, dinilai sudah menurun performanya.
Saat ini pompa yang beroperasi hanya mampu memompa sekitar 50 liter per detik, dari kapasitas ideal yang sebelumnya mencapai 150 liter per detik. Kondisi ini dinilai belum maksimal untuk melayani kebutuhan air baku sekitar 1.000 orang yang akan berkegiatan di kawasan KBM, termasuk pusat pemerintahan provinsi dan kantor instansi vertikal.
“Kami mengusulkan pengadaan dua unit pompa baru dengan kapasitas masing-masing 200 liter per detik. Saat ini usulannya sedang kami siapkan untuk anggaran tahun 2026,” kata Mustafa.
Ditambahkannya, estimasi kebutuhan air baku di kawasan tersebut cukup tinggi, mengingat KBM diproyeksikan sebagai pusat pemerintahan baru yang akan menampung ribuan pegawai dan aktivitas layanan publik.
“Instalasi air baku ini kami siapkan sebagai backbone. Untuk distribusinya nanti akan dikembangkan oleh PDAM,” jelasnya.
Tanggapan atas Pertanyaan Masyarakat
Menanggapi pertanyaan sebagian warga mengenai manfaat dan progres nyata dari proyek senilai hampir Rp 13 miliar yang dikerjakan pada 2024 itu, Mustafa menegaskan bahwa jaringan pipa dan infrastruktur utamanya telah tersedia dan siap difungsikan. Yang menjadi pekerjaan lanjutan hanyalah optimalisasi kapasitas pompa.
“Konstruksi sudah siap. Tinggal kita tingkatkan kemampuan pompanya agar suplai air berjalan stabil dan memadai,” tegasnya.
Pembangunan instalasi air baku ini diharapkan dapat segera meningkatkan ketersediaan air bersih, tidak hanya untuk kawasan KBM, tetapi juga lingkungan sekitar yang berkembang sebagai pusat pelayanan dan permukiman baru.***(IBM02)








