IBMNEWS.COM, GAZA – Badan kemanusiaan PBB melaporkan bahwa lebih dari 2.300 anak di Gaza telah menerima perawatan medis akibat malnutrisi akut sejak awal Januari. Dari jumlah tersebut, 1.966 anak mengalami malnutrisi akut moderat, sementara 403 anak lainnya didiagnosis dengan malnutrisi akut parah.
Menurut laporan tersebut, sebelum eskalasi konflik, kasus malnutrisi akut hampir tidak ditemukan di Gaza. Namun, keterbatasan akses terhadap makanan bergizi dan layanan kesehatan selama 15 bulan terakhir telah memicu krisis gizi, terutama di kalangan balita di bawah usia dua tahun.
Selain itu, sekitar 12.000 hingga 14.000 orang, termasuk 5.000 anak, masih memerlukan evakuasi medis segera. Meskipun gencatan senjata telah diberlakukan, serangan drone Israel masih terus terjadi hampir setiap hari, menambah penderitaan warga Palestina. Sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari, serangan langsung Israel telah menewaskan 92 warga Palestina dan melukai 822 lainnya.
Kesepakatan gencatan senjata yang difasilitasi oleh Qatar, Mesir, dan didukung AS terdiri dari tiga tahap, masing-masing berlangsung selama 42 hari. Tahap pertama mencakup pembebasan tahanan dan negosiasi untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Dukungan penuh AS terhadap Israel telah memicu tuduhan genosida di Gaza, dengan korban tewas dan terluka mencapai sekitar 160.000 orang sejak 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025. Mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan, sementara lebih dari 14.000 orang dilaporkan hilang.***(IBM02)
Artikel ini disadur di gazamedia.net, pada Sabtu, 15 Februari 2025