IBMNEWS.COM – Proses negosiasi tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Gaza seharusnya telah dimulai 12 hari yang lalu, tepatnya pada 3 Februari.
Namun, hingga kini, pemerintah Israel masih terus menunda dimulainya proses tersebut, memicu ketidakpuasan dari berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri.
Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan pada hari Sabtu bahwa Kabinet Keamanan Politik (Kabinet Mini) akan segera mengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkah selanjutnya terkait kesepakatan Gaza.
Pengumuman ini datang di tengah meningkatnya tekanan dari dalam negeri, terutama dari keluarga tahanan Israel, serta desakan internasional agar Israel segera menyelesaikan proses negosiasi.
“Perdana Menteri akan segera mengadakan pertemuan Kabinet Keamanan Politik untuk mengambil keputusan terkait langkah-langkah Israel berikutnya mengenai kesepakatan Gaza,” bunyi pernyataan resmi dari kantor Netanyahu.
Netanyahu juga menyampaikan apresiasinya terhadap kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, serta dukungan penuh yang diberikan Washington terhadap sikap Israel dalam isu Gaza.
Namun, pengumuman ini tidak serta merta meredakan kritik yang ditujukan kepada pemerintahan Netanyahu.
Keluarga tahanan Israel yang masih ditahan di Gaza menggelar konferensi pers di depan Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pada hari Sabtu.
Mereka menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan Netanyahu terus menunda proses negosiasi tahap kedua.
Di sisi lain, kelompok perlawanan Palestina di Gaza telah menunjukkan komitmen mereka dengan menyerahkan tiga tahanan Israel, termasuk dua warga negara ganda (AS dan Rusia), kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
Tahanan tersebut kemudian diserahkan kepada tentara Israel sebagai bagian dari tahap keenam kesepakatan pertukaran tahanan.
Hingga saat ini, Israel telah membebaskan 1.135 tahanan Palestina, termasuk puluhan tahanan dengan hukuman seumur hidup, sebagai imbalan atas pembebasan 19 tahanan Israel di Gaza.
Meski demikian, laporan media Israel menyebutkan bahwa masih ada 73 tahanan Israel di Gaza, dan diperkirakan hanya setengah dari mereka yang masih hidup.
Situasi ini semakin meningkatkan desakan agar pemerintah Israel segera menyelesaikan negosiasi sebelum mempertimbangkan langkah-langkah militer baru terhadap Gaza.
Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan ini dimulai pada 19 Januari 2025 dan terdiri dari tiga tahap, masing-masing berlangsung selama 42 hari.
Setiap tahap harus dinegosiasikan kembali sebelum tahap berikutnya dapat dimulai. Dengan terus tertundanya negosiasi tahap kedua, ketegangan di wilayah tersebut diprediksi akan semakin memanas, sementara harapan keluarga tahanan untuk segera bertemu dengan anggota keluarga mereka semakin terkikis.