TARAKAN – Setelah sempat mereda, ternyata kabar terbaru menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mendeteksi subvarian baru Covid-19, yaitu Omicron BA.4 dan BA.5.
Melalui data Kemenkes, terdapat empat kasus varian baru Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah dilaporkan pada tanggal 6 Juni 2022 lalu.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Satgas Covid-19 Kota Tarakan dr. Devi Ika Indriarti mengatakan dengan adanya laporan kasus tersebut pihaknya melakukan upaya preventif, salah satunya dengan rutin melakukan 3T.
“Terkait dengan adanya varian virus baru. Kami mengantisipasinya dengan rutin melakukan 3T, yakni tindakan melakukan pengecekan (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien terkonfirmasi (treatment),” terangnya, (19/06/2022).
Meskipun memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah, namun Omicron BA4 dan BA5 memiliki kemampuan untuk menghindar dari imunitas tubuh manusia yang sudah terbentuk lewat vaksinasi Covid-19. Untuk itu, masyarakat perlu melengkapi vaksin booster Covid-19.
“Bisa saja karena vaksin, kekebalan ini kan dibentuk dari dua faktor. Pertama, karena vaksin ini yang dinamakan ilmiah. Kedua, dari riwayat seseorang terkena penyakit tersebut, ini yang disebut alamiah,” jelasnya.
Lanjutnya,“Obatnya sama aja yah dengan varian Covid-19 yang lain. Kalau tanpa gejala kita gak kasih obat. Tapi kalau ada gejala baru diberi obat. Sementara terkait ketersediaan obat di Puskesmas dan Rumah Sakit pun tercukupi,” kata dia.
Meski ketersediaan obat mencukupi, Devi tetap menghimbau masyarakat untuk terus disiplin menerapkan 3M.
”Meskipun kasus sudah menurun, harus tetap menjaga protokol kesehatan. Seperti menjaga jarak, memakai masker jika berada di kerukunan, mencuci tangan rutin, dan melakukan vaksinasi,” tutupnya.