Sabtu, Agustus 2, 2025
  • Tentang Kami
  • Pedoman Penulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Kaltara
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Pemerintahan
  • Parlementer
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ragam
    • Teknologi
    • Pendidikan
    • Sport
    • Kuliner
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • Advetorial
    • Nasional
    • Internasional
    • Investigasi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Kaltara
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Pemerintahan
  • Parlementer
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ragam
    • Teknologi
    • Pendidikan
    • Sport
    • Kuliner
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • Advetorial
    • Nasional
    • Internasional
    • Investigasi
  • Opini
No Result
View All Result
PRESS
No Result
View All Result
Home Opini

Mengupas Meritokrasi dalam Pemerintahan Baru Nunukan: Komitmen atau Sekadar Retorika?

Oleh : Andi Yakub

Redaksi by Redaksi
6 April 2025
in Opini
Andi Yakub (Politisi PKS Kabupaten Nunukan)

Andi Yakub (Politisi PKS Kabupaten Nunukan)

Share on FacebookShare on Twitter

Penerapan sistem meritokrasi dalam birokrasi merupakan salah satu harapan besar yang lahir dari janji politik Bupati dan Wakil Bupati Nunukan terpilih, Irwan Sabri dan Hermanus. Dalam debat perdana Pilkada 2024, pasangan ini menyatakan bahwa pengisian jabatan ASN harus berlandaskan pada kompetensi dan profesionalisme, bukan kedekatan pribadi atau loyalitas politik semata. Janji tersebut memberikan harapan akan terciptanya birokrasi yang bersih dan profesional. Namun, setelah beberapa bulan pemerintahan berjalan, masyarakat mulai bertanya-tanya: apakah janji tersebut benar-benar dilaksanakan, atau hanya sekadar menjadi bagian dari strategi kampanye?

Urgensi Meritokrasi bagi Nunukan

Sebagai daerah yang berada di kawasan perbatasan, Nunukan menghadapi tantangan khusus dalam pembangunan. Kualitas pelayanan publik, percepatan pembangunan, dan efisiensi tata kelola pemerintahan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia di lingkup birokrasi. Karena itu, penerapan meritokrasi bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan.

Meritokrasi memungkinkan pejabat publik yang menduduki posisi strategis benar-benar memiliki kapasitas dan integritas untuk menjalankan tugas. Dengan demikian, kebijakan yang lahir dari pemerintahan daerah tidak hanya akan lebih tepat sasaran, tetapi juga berpotensi memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat.

Tanda Tanya atas Realisasi Janji

Sejauh ini, implementasi dari janji meritokrasi masih belum terlihat jelas. Dalam pidato visi dan misi Bupati Irwan Sabri di hadapan DPRD Nunukan pada Maret 2025, tidak ditemukan pernyataan eksplisit mengenai sistem meritokrasi sebagai arah kebijakan birokrasi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa janji tersebut belum menjadi prioritas dalam program kerja awal pemerintahan.

Beberapa mutasi dan promosi jabatan yang telah dilakukan belum menunjukkan adanya mekanisme transparan dan akuntabel. Masyarakat tentu berharap bahwa setiap pejabat yang dipilih benar-benar melalui proses seleksi yang objektif, bukan sekadar pertimbangan politik atau loyalitas.

Membangun Sistem Meritokrasi: Apa yang Perlu Dilakukan?

Pemerintahan Irwan Sabri-Hermanus memiliki peluang besar untuk membuktikan komitmen terhadap sistem merit. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Menyusun Peraturan Teknis Penerapan Meritokrasi

Pemkab perlu merumuskan kebijakan teknis sebagai payung hukum penerapan meritokrasi dalam promosi dan mutasi ASN.

2. Membentuk Tim Independen Seleksi Jabatan

Agar seleksi jabatan berjalan objektif, perlu dibentuk tim independen yang terdiri dari unsur profesional, akademisi, dan perwakilan masyarakat.

3. Transparansi dalam Proses Promosi Jabatan

Informasi terkait seleksi jabatan harus terbuka bagi publik, termasuk kriteria dan hasil penilaian.

4. Pengawasan oleh DPRD dan Partisipasi Publik

DPRD sebagai lembaga representatif rakyat harus menjalankan fungsi kontrol yang lebih aktif terhadap kebijakan SDM. Publik pun harus dilibatkan melalui akses informasi dan pelaporan jika terjadi penyimpangan.

Penutup: Antara Harapan dan Kenyataan

Masyarakat Nunukan berharap agar janji penerapan meritokrasi tidak hanya menjadi narasi kampanye yang dilupakan setelah kemenangan. Komitmen pada meritokrasi bukan hanya soal pengisian jabatan, tetapi tentang membangun budaya kerja yang adil, profesional, dan berorientasi pada pelayanan.

Kini, komitmen itu sedang diuji. Akankah Pemerintah Kabupaten Nunukan benar-benar mengambil langkah konkret untuk membangun birokrasi yang berintegritas? Atau justru membiarkan birokrasi berjalan seperti biasa—diwarnai praktik subjektif dan patronase politik?

Waktu akan menjadi saksi. Dan publik akan selalu menjadi pengawas.

Terkait

Previous Post

Kompetisi Balap Lari Tradisional Resmi Berakhir, Kegiatan Ini Menjadi Agenda Tahunan

Next Post

Pakar militer: Israel Gagal Lakukan Operasi Darat Besar-Besaran Di Gaza

Redaksi

Redaksi

Next Post
(Foto Milik Al-Jazeera Net.)

Pakar militer: Israel Gagal Lakukan Operasi Darat Besar-Besaran Di Gaza

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Taekwondo Gladiator Tarakan Berjaya di 2nd East Borneo International Championship, Raih 4 Emas dan Persembahkan Prestasi Gemilang untuk Kaltara 

28 Juli 2025

Baharudin Reses di Kelurahan Pamusian: Dengarkan Aspirasi Warga dan Perjuangkan Solusi Konkret

28 Juli 2025

Gerakan Satu Rekening Satu Pelajar Dicanangkan di Tarakan, Edukasi Menabung Sejak Dini Dimeriahkan

1 Agustus 2025

KI Kaltara Bongkar Aib Ijazah Palsu: Dorong Verifikasi Administratif Oleh Bawaslu

25 Juli 2025

Gubernur Usulkan 1.503 Formasi CASN 2024 ke BKN

12482

Effendhi Djuprianto Resmi Tinggalkan Golkar

1188

Waspada Travel Tidak Berizin, Kantor Kemenag Tarakan Akan Rilis Travel Resmi

1037

6 remaja Tengelam, 4 Selamat,1 orang Hilang, 1 Meninggal

423

Gerakan Satu Rekening Satu Pelajar Dicanangkan di Tarakan, Edukasi Menabung Sejak Dini Dimeriahkan

1 Agustus 2025
Ketua GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Indonesia) Malinau, Jeky Julius

GAMKI Dan LPADKT Malinau Dorong Pemuda Dayak Jadi Pemimpin Masa Depan

1 Agustus 2025
Ilustrasi wartawan. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Ketika Jurnalisme Tersandera: Etika, Uang, dan Krisis Independensi Media Indonesia

31 Juli 2025

Wisuda UBT ke-40, Pj. Sekprov Ajak Lulusan Berkontribusi Pembangunan Bangsa dan Negara

31 Juli 2025

Recent News

Gerakan Satu Rekening Satu Pelajar Dicanangkan di Tarakan, Edukasi Menabung Sejak Dini Dimeriahkan

1 Agustus 2025
Ketua GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Indonesia) Malinau, Jeky Julius

GAMKI Dan LPADKT Malinau Dorong Pemuda Dayak Jadi Pemimpin Masa Depan

1 Agustus 2025
Ilustrasi wartawan. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Ketika Jurnalisme Tersandera: Etika, Uang, dan Krisis Independensi Media Indonesia

31 Juli 2025

Wisuda UBT ke-40, Pj. Sekprov Ajak Lulusan Berkontribusi Pembangunan Bangsa dan Negara

31 Juli 2025
 PRESS

© 2025 - Ibmnews.com

  • Tentang Kami
  • Pedoman Penulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer

No Result
View All Result
  • Kaltara
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Pemerintahan
  • Parlementer
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ragam
    • Teknologi
    • Pendidikan
    • Sport
    • Kuliner
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • Advetorial
    • Nasional
    • Internasional
    • Investigasi
  • Opini

© 2025 - Ibmnews.com