IBMNEWS.COM, SAMARINDA – Sebagai bentuk investasi masa depan untuk menciptakan generasi emas, Pemerintah Provinsi Kaltim saat ini lagi menggeber “Program Gartispol” biaya pendidikan mulai dari Tingkat SD, hingga ke jenjang S3.
Meski program Gratispol Rudy-Seno terbilang menjadi program Gubernur-Wakil Gubernur paling ambisius se-Indonesia, mengingat program ini menjanjikan pendidikan gratis mulai dari SD hingga S3, namun langkah ini ditempuh sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia di Kaltim untuk investasi dimasa depan.

Saat dikonfirmasi, Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud menyatakan bahwa langkah ini merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Kaltim, melalui pendidikan. Dimana pendidikan yang memadai, akan berdampak pada meningkatnya taraf hidup seseorang dalam sebuah keluarga, karena mudah memperoleh lapangan pekerjaan dengan pendidikan dan skill yang memadai.
“Kita ingin warga Kalimantan Timur wajib belajar 16 tahun. Semuanya harus sarjana. Ini akan mempercepat pertumbuhan SDM dan meningkatkan ekonomi kita,” ujarnya saat ditemui Sabtu pagi (08/03/25).
Rudy Mas’ud menyebutkan, bahwa menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, per 2024 rata-rata penduduk Kaltim menghabiskan 10,02 tahun di bangku pendidikan formal. Hal ini tentu masih di bawah standar nasional, yaitu wajib mengenyam pendidikan formal selama 12 tahun.
Rudy sendiri menargetkan, jika dalam waktu 10 tahun, 20% penduduk Kaltim harus mengenyam pendidikan setidaknya S1. Hal itu merupakan target peningkatan yang signifikan, mengingat pada saat ini pengenyam pendidikan S1 di Kaltim hanya berkisar pada angka 7%.
“Program Gratispol sendiri ditargetkan untuk menalangi seluruh biaya pendidikan warga Kaltim, sehingga diharapkan dapat mengurangi beban finansial keluarga peserta didik, karena faktor ekonomi adalah faktor utama yang menyebabkan sejumlah anak-anak harus putus sekolah,” kata Rudi.
“Untuk tingkat S1 hingga S3, Pemerintah daerah mulai melakukan pendataan mulai dari angkatan tahun masuk 2024 untuk jenjang D-II, profesi, dan S2 tahun masuk 2023 hingga 2024. Untuk jenjang D-III dan S3 tahun masuk 2022 hingga 2024, untuk jenjang D-I dan S1, tahun masuk 2021 hingga 2024 termasuk untuk jenjang Spesialis-1.
“Untuk tahun ini kita mendata sesuai anggaran yang telah berjalan. Saya rasa tahun depan baru program bisa berjalan semua,” ujar Rudy Mas’ud saat ditemui awak media pada Sabtu (8/3/2025).
“Adapun untuk mahasiswa Kaltim yang berkuliah di luar daerah ataupun luar negeri tidak akan ditanggung oleh Gratispol, namun akan dibuatkan skema beasiswa yang tetap menunjang Mahasiswa ini”, jelasnya.
Kendati demikian Rudy belum memberikan rincian mengenai sumber dana maupun mekanisme seleksi pesertanya, mengingat saat ini masih dalam tahap pendataan.***(IBM10)