IBMNews.com, Nunukan – Di tengah maraknya permasalahan kelangkaan pupuk dan maraknya peredaran pupuk ilegal, salah satu anggota DPRD yang juga menjabat sebagai Ketua dari Komunitas Pemuda Bekerja, mengambil langkah nyata demi kesejahteraan petani di daerah pelosok Nunukan tepatnya di Kecamatan Sebuku.
Sebanyak 80 karung pupuk NPK, dengan berat 50 kilogram per karung, disalurkan langsung kepada para ketua kelompok tani di kecamatan tersebut. Total bantuan mencapai 4 ton pupuk dan menyasar ke Enam kelompok tani dengan anggota rata-rata 24 orang per kelompok.
“Kami tidak menutup mata terhadap kondisi petani di lapangan. Mereka kerap mengadu kepada saya lantaran sering kesulitan untuk mendapatkan pupuk, sementara kebutuhan terus meningkat. Maka dari itu, kita hadir membawa solusi konkret,” ujar Tri Wahyunita pada Minggu 6 Juli 2025.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti keresahan para petani terkait perbedaan kualitas antara pupuk resmi dan pupuk ilegal yang beredar luas di pasaran. Minimnya akses membuat sebagian petani tak punya pilihan lain.
“Kalau pupuk resmi susah didapat, dan yang ilegal ada di depan mata, otomatis masyarakat akan memilih yang tersedia. Tapi ini berisiko. Maka dari itu kami mencoba hadir memberi bantuan yang berkualitas dan legal, sekaligus menjadi standar perbandingan bagi petani, agar mereka tahu mana pupuk yang benar-benar bagus untuk tanah mereka,” jelasnya.
Anggota Dewan yang kerap di panggil Yuyun itu, juga menekankan bahwa upaya ini bukan hanya soal bantuan sesaat, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang untuk mengawal distribusi pupuk agar lebih adil dan tepat sasaran. Menurutnya, akses terhadap pupuk yang berkualitas adalah hak dasar petani, bukan kemewahan.
“Ini bukan tentang bantuan semata, tapi tentang tanggung jawab. Saya hanya menjalankan tugas saya, memastikan bahwa petani kita di Sebuku yang kadang terlupakan tidak lagi berdiri sendiri dalam menghadapi tantangan pertanian,” tutupnya.
Pembagian ini disambut antusias oleh para ketua kelompok tani, yang berharap bantuan semacam ini bisa terus berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak petani lainnya di masa mendatang.***