Sabtu, Agustus 2, 2025
  • Tentang Kami
  • Pedoman Penulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Kaltara
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Pemerintahan
  • Parlementer
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ragam
    • Teknologi
    • Pendidikan
    • Sport
    • Kuliner
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • Advetorial
    • Nasional
    • Internasional
    • Investigasi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Kaltara
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Pemerintahan
  • Parlementer
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ragam
    • Teknologi
    • Pendidikan
    • Sport
    • Kuliner
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • Advetorial
    • Nasional
    • Internasional
    • Investigasi
  • Opini
No Result
View All Result
PRESS
No Result
View All Result
Home Internasional

Trump: Rusia Beri Sinyal Positif atas Usulan Gencatan Senjata Amerika

Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa Rusia memberi “sinyal positif” atas usulan gencatan senjata 30 hari di Ukraina dari AS. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik inisiatif AS tersebut.

Redaksi by Redaksi
14 Maret 2025
in Internasional, VOA
Kombinasi foto: Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin

Kombinasi foto: Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin

Share on FacebookShare on Twitter

IBMNEWS.COM, WASHINGTON DC — Presiden AS Donald Trump Kamis (13/3) juga secara hati-hati menyampaikan optimismenya terhadap pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyatakan bahwa ia setuju secara prinsip dengan usulan tersebut.

PutinBerbicara kepada wartawan dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte di Ruang Oval Gedung Putih, Trump menegaskan kembali bahwa ia siap berbicara dengan Putin dan menekankan sudah saatnya perang antara Rusia dan Ukraina berakhir.

“menyampaikan pernyataan yang cukup menjanjikan, tetapi belum tuntas sepenuhnya,” tambah Trump pada awal pertemuannya dengan Rutte.

“Sekarang kita akan melihat apakah Rusia benar-benar serius. Jika tidak, itu akan menjadi momen yang sangat mengecewakan bagi dunia,” jelasnya.

Meski telah setuju, Putin pada hari yang sama juga mengungkapkan pihaknya masih perlu merundingkan detailnya.

“Kami setuju dengan usulan untuk menghentikan pertempuran, tapi kami berangkat dari fakta bahwa gencatan senjata ini harus mampu membawa perdamaian jangka panjang dan menghilangkan akar permasalahan dari krisis ini,” katanya.

Putin mengatakan pasukan Ukraina saat ini terkepung di wilayah terakhir yang mereka kuasai di daerah Kursk, Rusia, dan sebelum gencatan senjata diberlakukan, perlu dipastikan dulu apakah pasukan Ukraina akan menyerah dan meletakkan senjata.

Sebelumnya, penasihat utama Putin di bidang kebijakan luar negeri menolak usulan gencatan senjata 30 hari dari AS. Menurutnya, usulan tersebut hanya akan memberi waktu bagi militer Ukraina untuk beristirahat sementara dari pertempuran.

Pernyataan ini disampaikan setelah utusan khusus AS, Steve Witkoff, tiba di Moskow untuk membahas usulan gencatan senjata dengan pejabat Rusia.

Minggu ini, Moskow mengalami serangan drone terbesar dari Ukraina sejak perang dimulai, yang mengakibatkan setidaknya 3 orang tewas dan 17 lainnya terluka.

Sebagian warga Moskow mencoba untuk tidak terlalu memikirkan perang.

Namun, banyak juga yang berharap perundingan antara Kremlin dan pemerintahan baru AS akan segera membawa perdamaian, yang Rusia anggap sebagai sebuah kemenangan.

Para pejabat Rusia mengatakan tujuan utama mereka adalah memperoleh pengakuan internasional atas perbatasan baru yang telah dikuasai pasukan Rusia melalui kekuatan militer.

“Jelas akan ada penyelesaian secara bilateral antara kami dan Kyiv. Itu harus berupa perjanjian damai yang akan mengesahkan perbatasan baru Rusia serta perbatasan Ukraina pasca-Soviet,” ujar mantan Duta Besar Rusia Alexander Kramarenko.

Banyak warga Moskow yang telah merayakan perubahan dalam peta geopolitik itu meski konflik belum berakhir.

“Ini adalah kemenangan nyata. Silakan rayakan dengan sampanye. Kemenangan ini juga tidak boleh disia-siakan. Rusia harus melanjutkan serangan karena ambisi AS belum selesai. Ya, mereka takut pada kita, tapi bukan berarti mereka telah mengubur impian mereka untuk menguasai dunia,” kata Yevgeny Fyodorov, anggota parlemen majelis rendah Duma Negara dari partai penguasa United Russia.

Dalam perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun itu, media independen Mediazona mencatat lebih dari 95.000 tentara Rusia tewas. Namun, jumlah kematian itu tidak menghentikan Kremlin untuk terus berperang.

Dalam pertemuan dengan istri dan ibu para tentara yang gugur, Putin pernah mengatakan tidak akan ada konsesi.

Para pengkritik Putin hanya bisa bersuara dari pengasingan. Menurut mereka, Kremlin mungkin bisa menerima konsesi dalam beberapa hal, tetapi mustahil untuk meninggalkan ambisi teritorialnya.

“Ada kemungkinan kompromi dalam beberapa aspek lainnya, misalnya terkait bagaimana sistem keamanan Ukraina akan dibentuk setelah perang. Moskow ingin terlibat dalam pembentukan sistem keamanan baru ini dan menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” jelas Anton Barbashin, pemimpin redaksi grup analis Riddle, kepada VOA lewat wawancara Zoom.

Sejumlah pejabat AS bertemu dengan perwakilan Ukraina di Arab Saudi pekan ini untuk membahas rencana gencatan senjata.

Terkait negosiasi di Arab Saudi, seorang tentara Ukraina di Kyiv, Volodymyr, mengatakan, “Jelas, pemerintah AS mencoba memanipulasi keadaan dan mereka seharusnya tidak melakukan itu.”

Warga lainnya, Andriy, yang pindah dari Kramatorsk ke Kyiv demi keselematannya, mengungkapkan, “Melanjutkan bantuan militer adalah langkah baik, karena tanpa intelijen dari AS, para prajurit dan pejuang kami akan kesulitan di garis depan.”

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik inisiatif AS dan menyatakan pada Rabu (12/3) bahwa Ukraina “siap melakukan gencatan senjata selama 30 hari sesuai usulan AS.”***

 

Sumber: [br/aa/uh/aak/hj] VOA

Terkait

Tags: ASGencatan SenjataPutinRusiaTrumpUkrainaVOA
Previous Post

PBB: Jutaan Orang Terjebak dalam ‘Polikrisis’ saat Konflik Sudan Memburuk

Next Post

Para Arkeolog Temukan Fosil Nenek Moyang Manusia Berusia Satu Juta Tahun

Redaksi

Redaksi

Next Post
Sejumlah arkeolog sedang melakukan pekerjaan penggalian arkeologi di Sierra de Atapuerca, Burgos, Spanyol, tempat ditemukannya fosil hominin, Maret 2025. (Foto: Maria D. Guillén/IPHES-CERCA via AP)

Para Arkeolog Temukan Fosil Nenek Moyang Manusia Berusia Satu Juta Tahun

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Taekwondo Gladiator Tarakan Berjaya di 2nd East Borneo International Championship, Raih 4 Emas dan Persembahkan Prestasi Gemilang untuk Kaltara 

28 Juli 2025

Baharudin Reses di Kelurahan Pamusian: Dengarkan Aspirasi Warga dan Perjuangkan Solusi Konkret

28 Juli 2025

Gerakan Satu Rekening Satu Pelajar Dicanangkan di Tarakan, Edukasi Menabung Sejak Dini Dimeriahkan

1 Agustus 2025

KI Kaltara Bongkar Aib Ijazah Palsu: Dorong Verifikasi Administratif Oleh Bawaslu

25 Juli 2025

Gubernur Usulkan 1.503 Formasi CASN 2024 ke BKN

12570

Effendhi Djuprianto Resmi Tinggalkan Golkar

1196

Waspada Travel Tidak Berizin, Kantor Kemenag Tarakan Akan Rilis Travel Resmi

1045

Nunukan siap Akses Data Via Sidaracantik

424

Gerakan Satu Rekening Satu Pelajar Dicanangkan di Tarakan, Edukasi Menabung Sejak Dini Dimeriahkan

1 Agustus 2025
Ketua GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Indonesia) Malinau, Jeky Julius

GAMKI Dan LPADKT Malinau Dorong Pemuda Dayak Jadi Pemimpin Masa Depan

1 Agustus 2025
Ilustrasi wartawan. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Ketika Jurnalisme Tersandera: Etika, Uang, dan Krisis Independensi Media Indonesia

31 Juli 2025

Wisuda UBT ke-40, Pj. Sekprov Ajak Lulusan Berkontribusi Pembangunan Bangsa dan Negara

31 Juli 2025

Recent News

Gerakan Satu Rekening Satu Pelajar Dicanangkan di Tarakan, Edukasi Menabung Sejak Dini Dimeriahkan

1 Agustus 2025
Ketua GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Indonesia) Malinau, Jeky Julius

GAMKI Dan LPADKT Malinau Dorong Pemuda Dayak Jadi Pemimpin Masa Depan

1 Agustus 2025
Ilustrasi wartawan. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Ketika Jurnalisme Tersandera: Etika, Uang, dan Krisis Independensi Media Indonesia

31 Juli 2025

Wisuda UBT ke-40, Pj. Sekprov Ajak Lulusan Berkontribusi Pembangunan Bangsa dan Negara

31 Juli 2025
 PRESS

© 2025 - Ibmnews.com

  • Tentang Kami
  • Pedoman Penulisan
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer

No Result
View All Result
  • Kaltara
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Pemerintahan
  • Parlementer
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ragam
    • Teknologi
    • Pendidikan
    • Sport
    • Kuliner
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • Advetorial
    • Nasional
    • Internasional
    • Investigasi
  • Opini

© 2025 - Ibmnews.com