IBMNews.com, Tanjung Selor – Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Rahmawati, S.H., menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Balai Desa Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Kegiatan ini bertujuan memperkuat wawasan kebangsaan dan nilai-nilai dasar kehidupan bernegara di wilayah strategis perbatasan.
Peserta yang hadir meliputi tokoh masyarakat, pemuda, tokoh agama, guru, aparat desa, dan perwakilan perempuan. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman mendalam tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai fondasi ideologis bangsa.
Dalam sambutannya, Rahmawati menekankan pentingnya persatuan di tengah keberagaman suku dan budaya Kaltara. “Sebagai daerah perbatasan, masyarakat Kaltara harus terus diperkuat semangat kebangsaannya. Empat Pilar ini adalah landasan moral yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan sejumlah pertanyaan kritis dari peserta. Salah satu pemuda mempertanyakan Bagaimana upaya menyebarluaskan nilai Empat Pilar ke desa-desa terpencil yang minim akses informasi?”
Rahmawati menjawab bahwa peran tokoh lokal sebagai agen perubahan dan mendorong pemerataan infrastruktur komunikasi. “Kami akan memperkuat kolaborasi dengan tokoh adat dan pemuda setempat, sekaligus mendorong pembangunan jaringan informasi yang lebih merata,” jawabnya.
Sementara peserta sosialisasi lainnya yang tercatat sebagai guru honorer juga sempat mempertanyakan “Bagaimana menanamkan nilai kebangsaan di tengah keterisolasian wilayah pedalaman?”
Menjawab pertanyaan itu, Politisi Gerindra itu menekankan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dan kolaborasi multipihak. “Pendidikan kebangsaan harus hidup dalam keseharian, bukan sekadar teori. Guru, pemuda, dan komunitas harus menjadi motor penggeraknya,”ujarnya.
Rahmawati berharap kegiatan ini memperkuat komitmen masyarakat Kaltara terhadap persatuan dan keutuhan NKRI. “Empat Pilar bukan hanya simbol, tapi nilai yang harus dihidupi,” pungkasnya.
Dengan pendekatan dialogis, sosialisasi ini diharapkan mampu menjawab tantangan kebangsaan di daerah perbatasan sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat.***