Perayaan Irau Tengkayu selalu menjadi simbol kebersamaan dan persaudaraan masyarakat Kalimantan Utara. Di tengah kemeriahan budaya dan semangat gotong royong yang diwariskan turun-temurun, kita diingatkan kembali bahwa kekuatan daerah ini terletak pada persatuan dan kolaborasi, bukan perbedaan.
Namun di saat yang sama, masyarakat masih dihadapkan pada berbagai tantangan kebijakan yang membutuhkan sinergi antarpemerintah daerah. Salah satunya adalah soal insentif guru PAUD dan TK non-ASN yang sejak awal 2025 tidak lagi dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. Meski kebijakan ini dijelaskan sebagai langkah efisiensi sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 dan penyesuaian terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dampaknya dirasakan langsung oleh para tenaga pendidik yang menjadi ujung tombak pendidikan dasar di wilayah ini.
Sejumlah pemerintah kabupaten, seperti Tarakan, Bulungan, Nunukan, Malinau, dan Tana Tidung, masih berupaya menyalurkan insentif sesuai kemampuan anggaran daerah. Namun, nilainya tidak lagi sebesar sebelumnya setelah dukungan dari pemerintah provinsi ditiadakan. Kondisi ini tentu menjadi perhatian bersama, karena guru PAUD dan TK memiliki peran besar dalam membentuk karakter generasi muda sebagai pondasi utama masa depan Kalimantan Utara.
Sebagai wadah aspirasi masyarakat, Aliansi Ormas Kalimantan Utara (ALOK) berharap momentum Irau Tengkayu 2025 ini menjadi pengingat bagi seluruh pemimpin daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, bahwa persatuan dan pelayanan publik adalah nilai utama yang harus dijaga di atas segala kepentingan politik. Politik boleh berbeda, pandangan boleh beragam, tetapi tujuan kita tetap satu yakni menyejahterakan masyarakat Kalimantan Utara.
Kami mendorong agar pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten/kota membuka ruang dialog dan koordinasi yang lebih terbuka untuk mencari solusi terbaik bagi keberlanjutan program-program publik, termasuk kesejahteraan guru non-ASN. Karena dengan sinergi dan komunikasi yang baik, setiap kebijakan akan lebih berpihak pada rakyat.
Irau Tengkayu adalah cermin semangat gotong royong dan kebersamaan. Sudah saatnya semangat itu juga tercermin dalam kebijakan pembangunan daerah. Mari kita jaga Kalimantan Utara tetap bersatu, maju, dan berdaulat, bukan hanya dalam budaya, tetapi juga dalam pelayanan kepada masyarakat.